Bupati Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Rycko
Menoza telah memberhentikan dengan tidak hormat sebanyak 109 pegawai
terdiri dari enam pegawai negeri sipil (PNS) dan 103 tenaga honor
bermasalah. "Beragam sebab yang dilakukan oleh PNS dan honorer, yang
tidak bisa ditoleransi lagi," kata Sekretaris Kabupaten Lampung Selatan
Sutono, di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (18/4).
Selain mereka, ada pula PNS yang mendapat teguran
tertulis, diturunkan pangkatnya atau ditunda usulan kenaikan
pangkatnya.
"Semua itu dilakukan untuk disiplin dan meningkatkan kinerja sebagai abdi negara yang berfungsi melayani masyarakat," kata dia.
Sutono menambahkan, setiap apel pagi selalu diumumkan beragam persoalan yang dilakukan PNS terkait disiplin, sehingga selain memberikan efek jera bagi pelaku juga memberikan peringatan bagi yang lainnya.
Sekretaris Kabupaten Lampung Selatan itu menjelaskan, ketika Rycko Menoza menjabat bupati setempat, langsung menginstruksikan pejabat terutama eselon II dan III harus tinggal di Kalianda atau dekat dengan tempat kerjanya.
"Pegawai di Lampung Selatan juga ada yang berasal dari beberapa kabupaten/kota lainnya, dan sering melaju sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk tiba di kantornya," terang dia.
Sebenarnya, lanjut Sutono, semua itu dilakukan untuk efisiensi, keselamatan pegawai sendiri dalam perjalanan, dan lebih segar ketika berada di kantor.
"Kalau perjalanan dari rumah ke kantor jauh, maka kondisi enggak fresh lagi. Karena itu, jika dekat kan sampai kantor masih segar, sehingga lebih produktif," kata dia.
Bagi warga sekitar, perekonomian kian berkembang karena ada rumah atau kamar yang dikontrak pegawai.
"Kemudian, setiap pagi pasti mencari sarapan. Ini peluang usaha baru. Begitu pula bisa munculnya rumah makan baru," katanya
"Semua itu dilakukan untuk disiplin dan meningkatkan kinerja sebagai abdi negara yang berfungsi melayani masyarakat," kata dia.
Sutono menambahkan, setiap apel pagi selalu diumumkan beragam persoalan yang dilakukan PNS terkait disiplin, sehingga selain memberikan efek jera bagi pelaku juga memberikan peringatan bagi yang lainnya.
Sekretaris Kabupaten Lampung Selatan itu menjelaskan, ketika Rycko Menoza menjabat bupati setempat, langsung menginstruksikan pejabat terutama eselon II dan III harus tinggal di Kalianda atau dekat dengan tempat kerjanya.
"Pegawai di Lampung Selatan juga ada yang berasal dari beberapa kabupaten/kota lainnya, dan sering melaju sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk tiba di kantornya," terang dia.
Sebenarnya, lanjut Sutono, semua itu dilakukan untuk efisiensi, keselamatan pegawai sendiri dalam perjalanan, dan lebih segar ketika berada di kantor.
"Kalau perjalanan dari rumah ke kantor jauh, maka kondisi enggak fresh lagi. Karena itu, jika dekat kan sampai kantor masih segar, sehingga lebih produktif," kata dia.
Bagi warga sekitar, perekonomian kian berkembang karena ada rumah atau kamar yang dikontrak pegawai.
"Kemudian, setiap pagi pasti mencari sarapan. Ini peluang usaha baru. Begitu pula bisa munculnya rumah makan baru," katanya
Postingan
komentar (0)
Posting Komentar